Saya menghabiskan waktu 5 menit mencari asal muasal kata "Bencong", tapi ternyata googling tidak terlalu banyak menghasilkan, hanya ada secuil pengertian soal wadam.
Kenapa saya tertarik dengan 1 kata ini ? karena akhir pekan lalu saya & istri mengalami pengalaman yang unik dengan mereka. (* kata unik sengaja gue pakai biar lebih berkesan bermartabat .. hehehe..).
Saat itu hari sabtu sore, dan ceritanya kami berdua mau makan Kwetiau Siram langganan di Kelapa Gading. Ketika sampai di perempatan lampu merah antara Pulomas & Kelapa Gading hadirlah 2 orang wadam (*tentunya dengan lenggak lenggoknya yang khas :p) menghampiri mobil demi mobil.
Seorang wadam berada dideretan yang searah dengan mobil kami. Ketika sampai di samping kaca mobil, mulailah dia lenggak lenggok sambil membunyikan kecrekannya. Dia berdiri persis disamping kaca spion bagian supir.
Saya melambaikan tangan, tanda meminta maaf tak dapat memberi.
Sang Wadam tersenyum sambil terus berlenggang.
Kemudian saya rapatkan kedua tangan, lalu saya menunduk untuk meminta maaf karena tidak memberi.
Sang Wadam mulai pura - pura tidak melihat.
Saya mulai bertanya - tanya, kenapa nihhh wadam nggak melanjutkan ke mobil berikutnya?
Istri juga mulai gelisah, kenapa di mobil kita lebih lama dibanding yang lain?
Kemudian Sang Wadam mengeluarkan koin bernilai Rp.500 sambil tersenyum.
"Gopek doang om' "
Saya menggeleng minta maaf, sambil menyesali kenapa tadi nggak nyiapin gopekan di tempat koin mobil yahhh..
" OMMM.. GOPEK DOAAAANGGGG " Sang Wadam mulai merengek.
Saya kembali menggeleng minta maaf.
"Makanya jangan disenyumin.." desis suara disamping saya.
BUSEETT .. Dihadapan wadam, mana berani senyum - senyum (* begitu pikir saya).
" OMMMMMM... MASA' NGGAK ADA GOPEK DOANGGGGGG ????"
suara Sang Wadam kembali menembus dinding mobil mengalahkan suara Bajaj di samping.
Saya kembali menggeleng pelan (*masih nggak berani ngeliat ke arah samping).
" BOOOHOONGGG !! PASTI ADAAAAA !! "
" DISIMPEN DISITU KHANNNNN EMANG IKE NGGAK TAHUUUU !!"
Sang Wadam kembali merengek sambil menunjuk ke arah dashboard tengah tempat koin biasa diletakkan.
Saya memberanikan diri melihat ke kaca depan.. HUAAHHHHH .. Terkejut saya karena mukanya udah ditempelin di kaca depan sambil ketawa - ketawa..
Somprettttttt !!
Saya pikir.. gila benerr nih Wadam.
" AYAAAAHHHHHHH ..!!!"
DUARRRRR !! Saya kaget setengah modar dipanggil Ayah !!!!!
GEBLEGGGHH !!
" AYAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHH.. BAGI DUIIITTTTTTT !!!"
Sang Wadam mulai mencuri perhatian mobil - mobil lain.
" AYAAAAAAAHHHHHH.. PELIT BANGET SIHHH .. BAGI DUIIITTT !!"
Mulai berpikir, kenapa lampu hijaunya lama banget yahhhh.. SIALLL !!
Ehhhh.. entah ada angin apa.. saya lihat Sang Wadam tersenyum sangat puasss kemudian dia berputar arah, dan mengalihkan pandangan ke samping mobil.
Sambil tersenyum trengginas, dia menghampiri 3 orang anak muda yang berada di dalam kendaraan samping mobil saya.
Coba tebak kendaraan apa yang mereka pakai ?
BAJAJ.... Yaaaa BAJAJ !!
Sang Wadam pun terlihat lebih agresif dibanding tadi.
Kenapa ? karena tidak ada yang menghalangi dirinya untuk menyentuh 3 orang anak muda tersebut.
Huhuhu... Iyalahhh.. Bajaj disampingnya nggak ada jendela...
Langsung aja para tukang koran berusaha mendekat, melihat 3 anak muda malang yang habisss di kerjain Sang Wadam..
Bagaimana endingnya ?
Saya & Istri sudah keburu tancap gas, takut Sang Wadam berubah pikiran.
Huhuhu..
Kenapa saya tertarik dengan 1 kata ini ? karena akhir pekan lalu saya & istri mengalami pengalaman yang unik dengan mereka. (* kata unik sengaja gue pakai biar lebih berkesan bermartabat .. hehehe..).
Saat itu hari sabtu sore, dan ceritanya kami berdua mau makan Kwetiau Siram langganan di Kelapa Gading. Ketika sampai di perempatan lampu merah antara Pulomas & Kelapa Gading hadirlah 2 orang wadam (*tentunya dengan lenggak lenggoknya yang khas :p) menghampiri mobil demi mobil.
Seorang wadam berada dideretan yang searah dengan mobil kami. Ketika sampai di samping kaca mobil, mulailah dia lenggak lenggok sambil membunyikan kecrekannya. Dia berdiri persis disamping kaca spion bagian supir.
Saya melambaikan tangan, tanda meminta maaf tak dapat memberi.
Sang Wadam tersenyum sambil terus berlenggang.
Kemudian saya rapatkan kedua tangan, lalu saya menunduk untuk meminta maaf karena tidak memberi.
Sang Wadam mulai pura - pura tidak melihat.
Saya mulai bertanya - tanya, kenapa nihhh wadam nggak melanjutkan ke mobil berikutnya?
Istri juga mulai gelisah, kenapa di mobil kita lebih lama dibanding yang lain?
Kemudian Sang Wadam mengeluarkan koin bernilai Rp.500 sambil tersenyum.
"Gopek doang om' "
Saya menggeleng minta maaf, sambil menyesali kenapa tadi nggak nyiapin gopekan di tempat koin mobil yahhh..
" OMMM.. GOPEK DOAAAANGGGG " Sang Wadam mulai merengek.
Saya kembali menggeleng minta maaf.
"Makanya jangan disenyumin.." desis suara disamping saya.
BUSEETT .. Dihadapan wadam, mana berani senyum - senyum (* begitu pikir saya).
" OMMMMMM... MASA' NGGAK ADA GOPEK DOANGGGGGG ????"
suara Sang Wadam kembali menembus dinding mobil mengalahkan suara Bajaj di samping.
Saya kembali menggeleng pelan (*masih nggak berani ngeliat ke arah samping).
" BOOOHOONGGG !! PASTI ADAAAAA !! "
" DISIMPEN DISITU KHANNNNN EMANG IKE NGGAK TAHUUUU !!"
Sang Wadam kembali merengek sambil menunjuk ke arah dashboard tengah tempat koin biasa diletakkan.
Saya memberanikan diri melihat ke kaca depan.. HUAAHHHHH .. Terkejut saya karena mukanya udah ditempelin di kaca depan sambil ketawa - ketawa..
Somprettttttt !!
Saya pikir.. gila benerr nih Wadam.
" AYAAAAHHHHHHH ..!!!"
DUARRRRR !! Saya kaget setengah modar dipanggil Ayah !!!!!
GEBLEGGGHH !!
" AYAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHH.. BAGI DUIIITTTTTTT !!!"
Sang Wadam mulai mencuri perhatian mobil - mobil lain.
" AYAAAAAAAHHHHHH.. PELIT BANGET SIHHH .. BAGI DUIIITTT !!"
Mulai berpikir, kenapa lampu hijaunya lama banget yahhhh.. SIALLL !!
Ehhhh.. entah ada angin apa.. saya lihat Sang Wadam tersenyum sangat puasss kemudian dia berputar arah, dan mengalihkan pandangan ke samping mobil.
Sambil tersenyum trengginas, dia menghampiri 3 orang anak muda yang berada di dalam kendaraan samping mobil saya.
Coba tebak kendaraan apa yang mereka pakai ?
BAJAJ.... Yaaaa BAJAJ !!
Sang Wadam pun terlihat lebih agresif dibanding tadi.
Kenapa ? karena tidak ada yang menghalangi dirinya untuk menyentuh 3 orang anak muda tersebut.
Huhuhu... Iyalahhh.. Bajaj disampingnya nggak ada jendela...
Langsung aja para tukang koran berusaha mendekat, melihat 3 anak muda malang yang habisss di kerjain Sang Wadam..
Bagaimana endingnya ?
Saya & Istri sudah keburu tancap gas, takut Sang Wadam berubah pikiran.
Huhuhu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar