Jumat, 19 Februari 2010

Enhaii Basketball 2nd Reunion




Lapangan ABC Senayan

6 Februari 2010

07.00 - 09.00 WIB



Kamis, 18 Februari 2010

I think we need new idols..

Gue merasa beruntung karena saat ini bekerja di industri olah raga, karena kalau nggak ... pasti gue nggak akan bisa mendengarkan diskusi - diskusi menarik antar orang - orang yang sudah lama berkecimpung di industri ini.

Kemarin kebetulan gue & boss sempat bertemu dengan seorang teman sebagai pihak yang memberi sponsor kepada dunia olah raga. Kebetulan teman kami mensponsori cabang olah raga yang bisa dibilang elite dan kejuaraan internasionalnya selalu mendapat liputan media yang luar biasa. Namun ada satu keluhan yang sempat di utarakan kepada kami, mengapa jumlah penontonnya semakin lama semakin berkurang.

Maka mulailah kami berdiskusi tentang dunia olah raga Indonesia sekarang. Mulai dari kebutuhan para pemberi sponsor, para pengurus olah raga, pelatihan usia dini, sampai dengan perbandingan di cabang olah raga lain yang sifatnya masal seperti Sepak Bola.

Satu pendapat menarik yang disampaikan oleh Boss gue adalah sudah saatnya kita punya idola baru di cabang - cabang olah raga individual yang punya nilai berita. Karena dengan rising star atau idola maka akan membuat penonton kembali datang ke event - event olah raga dan akhirnya sponsor juga akan merasa diuntungkan dengan berinvestasi di event - event olah raga.

Lalu bagaimana membuat idola baru di pentas olah raga Indonesia ?

Disinilah permasalahannya.. sudah bukan rahasia .. kalau masyarakat kita ingin prestasi yang instant. Padahal untuk membentuk 1 orang Juara Dunia saja dibutuhkan ratusan ribu atlet junior yang dibentuk secara bertahap sesuai dengan perkembangan atlet tersebut. Sangatlah tidak mungkin mencetak idola baru hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.

Kalau boleh gue ambil contoh PSSI U-19 yang saat ini belajar di Uruguay. Bukannya gue setuju juga dengan cara pembinaan PSSI seperti ini, namun gue juga tidak rela dengan para pengamat & penggemar sepak bola yang bilang bahwa mereka hanya menghabiskan uang saja.. karena di penyisihan Piala Asia U-19 tidak mencapai target. Nahh.. apakah mereka tahu ? kalau PSSI U-19 itu materi pemainnya berusia 17 tahun ? bayangkan permainan mereka lebih terpola dibandingkan Timnas Senior dan mereka berhasil menahan seri Australia U-19 di kualifikasi tersebut (*kalau dilihat lebih seksama .. malah Australia keteteran). Bukan tidak mungkin kalau umur mereka sepadan dengan negara - negara lain, saya yakin target bakalan tercapai.

Jadi kesabaran adalah hal mutlak yang diperlukan. Lalu apa lagi selain kesabaran ? Dibutuhkan tenaga pelatih yang memadai, Junior Development yang konsisten, pemassalan olah raga, infrastruktur yang menunjang cabang - cabang olah raga tersebut, serta kerja sama antara Pengurus Besar cabang olah raga dengan media dan pihak swasta pendukung.

Hufffff.. sepertinya kerja yang berat .. tapi memang butuh perjuangan bukan untuk berada di pentas dunia ? Kita butuh idola - idola baru .. yang memang bisa mengharumkan nama Indonesia dan akhirnya membawa penonton kembali memadati semua event olah raga Indonesia.