Senin, 25 Oktober 2010

How Much Do You Make An Hour ?


With a timid voice and idolizing eyes, the little boy greeted his father as he returned from work, "Daddy, how much do you make an hour?"

Greatly surprised, but giving his boy a glaring look, the father said: "Look, son, not even your mother knows that. Don't bother me now, I'm tired."

"But Daddy, just tell me please!? How much do you make an hour," the boy insisted.

The father finally giving up replied: " Twenty dollars per hour."

"Okay, Daddy? Could you loan me ten dollars?" the boy asked.

Showing restlessness and positively disturbed, the father yelled: "So that was the reason you asked how much I earn, right?? Go to sleep and don't bother me anymore!"

It was already dark and the father was meditating on what he had said and was feeling guilty. Maybe he thought, his son wanted to buy something. Finally, trying to ease his mind, the father went to his son's room.

"Are you asleep son?" asled the father.

"No, Daddy. Why?" replied the boy partially asleep.

"Here's the money you asked for earlier," the father said.

"Thanks, Daddy!" rejoiced the son, while putting his hand under his pillow and removing some money.

"Now I have enough! Now I have twenty dollars!" the boy said to his father, who was gazing at his son, confused at what his son just said.

"Daddy could you sell me one hour of your time?"


- Author Unknown

Kamis, 14 Oktober 2010

While there's life, there's hope!

Bagaimana rasanya mengatasi perasaan takut mati ?

Bagaimana rasanya menang melawan rasa menyerah ?

Bagaimana rasanya lahir kembali sebagai manusia baru ?

Tanyakan itu kepada 33 penambang Chile yang berhasil keluar dengan selamat dari bawah tanah.

Mungkin juga akan banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan kepada mereka, setelah selama 69 hari terjebak didalam perut bumi.


Proses evakuasi yang memakan waktu 22 jam 30 menit ini menyedot perhatian dunia dan peristiwa ini seperti memberikan pelajaran bagi kita untuk selalu berjuang mempertahankan sebuah harapan, walaupun kecil kemungkinannya.

Salut kepada 33 penambang yang terus bertahan.. yang percaya kalau mereka pasti akan diselamatkan oleh rekan - rekan tim penyelamat mereka. Tak lupa pujian kepada para orang yang berjuang menyelamatkan mereka.. terus menghibur dan mempertahankan harapan hidup bagi ke 33 penambang tersebut.

Seorang Napoleon Bonaparte pernah berkata "A leader is a dealer in hope" dan hal ini disampaikan dengan sangat jelas oleh Sebastian Pinera yang menjabat sebagai presiden Chile. Ia terus menunggu selama proses evakuasi dan memeluk satu persatu para penambang yang keluar dari bawah tanah, dan mengucapkan syukur atas keajaiban yang datang bagi rakyatnya. Empati dan perhatian yang diberikan seperti memberikan inspirasi kepada dunia.

Reuters

Semoga sepenggal cerita dari Amerika Latin ini juga bisa menjadi cahaya buat rakyat Indonesia, terutama pemimpin - pemimpin kami.


Hope sees the invisible,

feels the intangible..

and achieves the impossible.


Senin, 11 Oktober 2010

124

Apa maksudnya 3 angka diatas ?

Deret angka diatas merupakan perbedaan peringkat antara Uruguay (# 7) dan Indonesia (# 131) saat pertandingan sepakbola persahabatan antara kedua negara ini digelar pada hari Jumat (8/10) lalu.

Kompas / Agus Susanto

Bagaimana dengan hasilnya ?

7 - 1 untuk Uruguay, cukup menggambarkan kekuatan negara Semifinalis Piala Dunia 2010 lalu. Terima kasih untuk pelatih Oscar Tabarez, Luis Suarez, Edison Cavani, dan pemain Uruguay lainnya yang sudah bermain serius dan memberikan pelajaran kepada Indonesia.

Suka tidak suka.. itulah tim nasional kita.

Asa sempat membumbung tinggi saat Boaz Solossa menceploskan bola ke gawang Uruguay. Lini pertahanan bermain cukup baik dalam menghalau gelombang serangan yang dibangun oleh Luis Suarez dan kawan - kawan. Beruntung jeda babak pertama skor hanya 2 - 1 untuk Uruguay.

Andaikan saja pertandingan persahabatan hanya 45 menit.. mungkin skor tersebut akan membuat selisih 124 tingkat antara kedua tim menjadi sebuah kebanggaan. Sayangnya masih ada 45 menit sisanya, dan para punggawa tim nasional sepertinya tak kuasa menahan laju serangan Uruguay .. sampai akhirnya 5 gol tambahan bersarang di gawang Markus Horison.

Hasil akhir memang bukan segalanya, tapi bila tidak ada perbaikan dan perubahan .. maka hasilnya pun tidak akan berubah. Sebagai seorang suporter saya memang berharap Indonesia bisa memberikan perlawanan, sehingga tim nasional mendapat "nama" di dunia sepakbola internasional. Namun ternyata harapan masih sebatas harapan.

Saya tidak menyalahkan para "prajurit" dengan dedikasi mereka yang ada di lapangan (.. karena hanya orang tolol, yang mungkin melakukannya..) tapi saya mempertanyakan kerjaan para "Jenderal" yang duduk dalam ketenangan status quo-nya, yang hanya mampu melambaikan tangan .. saat dikumandangkan cemooh oleh satu stadion, yang tersenyum saat diwawancara dan bilang yang ada di stadion adalah suporter bayaran.. padahal disana ada orang - orang yang rela pinjam uang dari temannya untuk menonton pertandingan mahal ini.

Kalau tidak ada reformasi didalam sepak bola nasional .. Jangankan menembus ke jajaran elit dunia ... menembus dari 3 digit peringkatnya ke 2 digit aja masih jauh diawang - awang.

Senin, 04 Oktober 2010

The nails in the fence


There once was a little boy who had a bad temper.

His Father gave him a bag of nails and told him that every time he lost his temper, he must hammer a nail into the back of the fence.

The first day the boy had driven 37 nails into the fence. Over the next few weeks, as he learned to control his anger, the number of nails hammered daily gradually dwindled down.

He discovered it was easier to hold his temper than to drive those nails into the fence.

Finally the day came when the boy didn't lose his temper at all.

He told his father about it and the father suggested that the boy now pull out one nail for each day that he was able to hold his temper.

The days passed and the young boy was finally able to tell his father that all the nails were gone.

The father took his son by the hand and led him to the fence.

He said,

"You've done well, my son, but look at the holes in the fence. The fence will never be the same. When you say things in anger, they leave a scar just like this one.. "

".. You can put a knife in a man and draw it out. It won't matter how many times you say I'm sorry, the wound is still there and a verbal wound is just as bad as a physical one."

Inspirational Story - Skills & Abilities

There was a man played piano in a bar. He was a good piano player. People came out just to hear him play. But one night, a patron told him he didn't want to hear him just play anymore. He wanted him to sing a song.

The man said, "I don't sing."

But the customer was persistent. He told the bartender, "I'm tired of listening to the piano. I want that guy to sing!"

The bartender shouted across the room, "Hey buddy! If you want to get paid, sing a song. The patrons are asking you to sing!"

So he did. He sang a song.

piano player who had never sung in public did so for the very first time. And nobody had ever heard the song Mona, Mona Lisa sung the way it was sung that night ..

by ...

Nat King Cole !!