Sebuah pertanyaan ini diungkapkan secara tersirat oleh Romo Franz Magnis-Suseno SJ, melalui tulisan di Kompas, hari Jumat lalu (4 September 2009) yang berjudul "Konfrontasi Lagi ?".
Beliau berusaha menyikapi dengan sudut pandang yang berbeda permasalahan konfrontasi Indonesia dengan Malaysia, dimana minggu - minggu ini mulai kembali berdengung slogan "Ganyang Malaysia !!" akibat masuknya tari pendet ke dalam iklan promosi wisata Malaysia, dan isu klaim secara sepihak oleh Malaysia terhadap aset Indonesia berupa Pulau Jemur.
Ada beberapa hal yang disampaikan oleh Romo Franz, tapi satu hal yang mengusik dan membuat saya berpikir, Kita adalah negara besar ke empat didunia, dengan demokrasi paling mantap untuk kawasan Asia Tenggara, perekonomian yang terus bertahan dari serangan krisis, keamanan dalam negeri yang terkendali, dan hal - hal positif lainnya (walaupun banyak yang musti diperbaiki.), tapi mahasiswa Malaysia akan diusir dari beberapa universitas di Indonesia. Padahal universitas adalah tempat para cendekiawan dan akademis, suatu hal yang sangat ironis bila hal ini berlaku.
Betul !! kalau nasionalisme itu harus ada dan ditumbuhkan, tapi sepertinya kita bangsa Indonesia punya cara yang lebih elegan, lebih berkelas, lebih bijaksana dalam menghadapi tetangga kita.
Kalau sampai pengusiran itu terjadi, apa bedanya kita dengan mereka yang bersikap barbar dengan melakukan sweeping terhadap orang indon' ?
Heiiii... Level kita jauhhhhhh diatas mereka.
Tunjukkan kalau kita memang negara & bangsa yang besar.
Seperti kata Romo Franz di penutup artikel tersebut, "Negara besar tidak perlu terus mengatakan bahwa dia negara besar. "
Beliau berusaha menyikapi dengan sudut pandang yang berbeda permasalahan konfrontasi Indonesia dengan Malaysia, dimana minggu - minggu ini mulai kembali berdengung slogan "Ganyang Malaysia !!" akibat masuknya tari pendet ke dalam iklan promosi wisata Malaysia, dan isu klaim secara sepihak oleh Malaysia terhadap aset Indonesia berupa Pulau Jemur.
Ada beberapa hal yang disampaikan oleh Romo Franz, tapi satu hal yang mengusik dan membuat saya berpikir, Kita adalah negara besar ke empat didunia, dengan demokrasi paling mantap untuk kawasan Asia Tenggara, perekonomian yang terus bertahan dari serangan krisis, keamanan dalam negeri yang terkendali, dan hal - hal positif lainnya (walaupun banyak yang musti diperbaiki.), tapi mahasiswa Malaysia akan diusir dari beberapa universitas di Indonesia. Padahal universitas adalah tempat para cendekiawan dan akademis, suatu hal yang sangat ironis bila hal ini berlaku.
Betul !! kalau nasionalisme itu harus ada dan ditumbuhkan, tapi sepertinya kita bangsa Indonesia punya cara yang lebih elegan, lebih berkelas, lebih bijaksana dalam menghadapi tetangga kita.
Kalau sampai pengusiran itu terjadi, apa bedanya kita dengan mereka yang bersikap barbar dengan melakukan sweeping terhadap orang indon' ?
Heiiii... Level kita jauhhhhhh diatas mereka.
Tunjukkan kalau kita memang negara & bangsa yang besar.
Seperti kata Romo Franz di penutup artikel tersebut, "Negara besar tidak perlu terus mengatakan bahwa dia negara besar. "
2 komentar:
hahaha this becomes my favorite post, Mas! Setuju banget sama persepsi ini.
Orang-orang muda emang gampang dikomporin. Apalagi kalo tahu ada sesuatu yang menjadi miliknya direbut pihak lain. Tapi mudah2an temen2 mahasiswa bisa berpikir lebih bijak dan komunitas2 lainnya di Indonesia bisa bertindak lebih elegan dalam "membela" Bangsa kita :)
Iya mbaa.. jangan sampai dehh kelakuan kita juga sama dengan mereka, harus elegan dong.. hehehe..
Posting Komentar